Selasa, 08 Juli 2025

Mencari Ridha Allah: Prioritas Utama dalam Kehidupan


Mencari Ridha Allah: Prioritas Utama dalam Kehidupan

رضا الناس غاية لا تدرك ورضا الله غاية لا تترك ، فاترك ما لا يدرك ، وأدرك ما لا يترك

Terjemahan:
“Keridhaan manusia adalah tujuan yang takkan pernah tercapai, sedangkan keridhaan Allah adalah tujuan yang tak boleh ditinggalkan. Maka tinggalkanlah apa yang tidak akan pernah tercapai, dan raihlah apa yang tak boleh ditinggalkan.”


Uraian Lengkap dan Jelas:
Kalimat hikmah ini mengandung pelajaran mendalam tentang prinsip hidup seorang mukmin dalam menjalani kehidupan sosial dan spiritualnya. Mari kita bahas bagian per bagian:

1. رضا الناس غاية لا تدرك

"Keridhaan manusia adalah tujuan yang takkan pernah tercapai."

Manusia adalah makhluk yang memiliki berbagai macam keinginan, harapan, dan cara pandang yang berbeda-beda. Mencoba memuaskan semua orang adalah usaha yang sia-sia, karena tidak akan pernah ada satu pun tindakan atau keputusan yang bisa memuaskan semua pihak.

Nabi Muhammad ﷺ sendiri—manusia yang paling mulia—pun tidak luput dari cercaan dan penolakan sebagian manusia, apalagi kita sebagai manusia biasa. Maka dari itu, berusaha keras demi mendapatkan pujian atau penerimaan semua orang justru akan menguras tenaga, waktu, dan seringkali menjauhkan seseorang dari kebenaran yang hakiki.


2. ورضا الله غاية لا تترك

"Keridhaan Allah adalah tujuan yang tak boleh ditinggalkan."

Sementara itu, mencari keridhaan Allah adalah kewajiban utama seorang hamba. Tidak ada tujuan hidup yang lebih tinggi daripada mendapatkan ridha-Nya.
Ridha Allah tidak bergantung pada penilaian manusia, melainkan pada keikhlasan hati, ketaatan, dan keteguhan seseorang dalam menjalankan perintah-Nya serta meninggalkan larangan-Nya.

Allah adalah Maha Mengetahui isi hati, keikhlasan, dan pengorbanan seorang hamba. Satu langkah kecil menuju keridhaan-Nya lebih berharga daripada ribuan langkah yang hanya demi pujian manusia.


3. فاترك ما لا يدرك

"Maka tinggalkanlah apa yang tidak akan pernah tercapai."

Ini adalah seruan untuk meninggalkan obsesi mengejar pujian manusia. Karena betapa pun seseorang berusaha, selalu akan ada kritik, celaan, atau ketidakpuasan dari sebagian pihak.
Daripada hidup dalam kecemasan akan penilaian manusia, lebih baik fokus pada hal yang lebih kekal dan bermakna.


4. وأدرك ما لا يترك

"Dan raihlah apa yang tak boleh ditinggalkan."

Maksudnya adalah: fokuslah pada meraih keridhaan Allah, karena inilah satu-satunya tujuan yang layak diperjuangkan seumur hidup. Ridha Allah membawa kebahagiaan dunia dan akhirat, mendatangkan ketenangan hati, dan menjadi sebab keselamatan abadi.

Dengan memprioritaskan keridhaan Allah, seseorang tidak akan goyah meskipun menghadapi cercaan manusia. Ia akan tetap kokoh di jalan kebaikan dan kebenaran.


Aplikasi dalam Kehidupan Sehari-hari:

✅ Jangan jadikan komentar manusia sebagai penentu langkah hidup.
✅ Utamakan kejujuran, amanah, dan keikhlasan, meskipun tidak semua orang menghargainya.
✅ Ketika dihadapkan pada pilihan antara kebenaran dan popularitas, pilihlah kebenaran demi meraih keridhaan Allah.
✅ Teguhkan hati: manusia bisa salah, bisa berubah-ubah, tapi Allah Maha Adil dan Maha Mengetahui.


Penutup:

Kehidupan ini penuh dengan godaan untuk mencari pengakuan manusia. Namun nasihat emas ini mengingatkan kita untuk tetap menomorsatukan Allah, karena itulah satu-satunya tujuan yang hakiki dan kekal.

“Siapa yang mencari ridha Allah walau manusia murka, maka Allah akan meridhainya dan membuat manusia pun pada akhirnya ridha kepadanya. Namun siapa yang mencari ridha manusia sementara Allah murka, maka Allah akan murka padanya dan membuat manusia pun tak ridha kepadanya.”
(Hadis Riwayat Tirmidzi)



Oleh : K.H. Muh. Izuddin Zakki (Pengasuh PP. Al-Falah Kedunglurah)
Editor : Tim Media YPP Al-Falah
Share:

"Kebutuhan manusia terhadap ilmu jauh lebih besar daripada kebutuhannya terhadap makan dan minum karena makanan dan minuman hanya dibutuhkan sekali atau dua kali saja dalam sehari, sedang ilmu, dibutuhkan dalam setiap embusan napas"

"Tahapan pertama dalam mencari ilmu adalah mendengarkan, kemudian diam dan menyimak dengan penuh perhatian, lalu menjaganya, lalu mengamalkannya dan kemudian menyebarkannya." - Sufyan bin Uyainah

Bagi Bapak/Ibu Dewan Asatidz, Asatidzah, Wali Santri, Alumni atau Santri yang ingin menulis Artikel, Opini, Berita, Puisi, Khutbah (atau karya lainnya) dan menghendaki di PUBLIKASIKAN di Website YPP Al-FALAH ini, bisa dikirimkan melalui Email : yppalfalahkedunglurah@gmail.com. Terima Kasih

Informasi PPDB Tahun 2025

Informasi Penerimaan Calon Peserta Didik Baru YPP Al-Falah Tahun 2025

INFORMASI Penerimaan Calon Peserta Didik Baru Tahun Ajaran 2025/2026 Assalamu’alaikum Wr. Wb. Yayasan Pondok Pesantren AL-FALAH Kedunglurah ...

Terjemahkan

Kajian Kitab Kuning

Maqalah Imam Syafi'i

"Orang yang pandai akan bertanya tentang apa yang ia ketahui dan tidak ia ketahui. Dengan menanyakan apa yang ia ketahui, maka ia akan semakin mantap, dan dengan menanyakan apa yang belum ia ketahui, maka ia akan menjadi tahu. Sementara orang bodoh itu meluapkan kemarahannya karena sulitnya ia belajar, dan ia tidak menyukai pelajaran."