Pendahuluan
Tafsir Jalalain merupakan salah satu kitab tafsir paling populer di dunia Islam, disusun oleh dua ulama besar: Jalaluddin al-Mahalli dan muridnya, Jalaluddin as-Suyuthi. Kitab ini dikenal karena ringkas, padat, dan mudah dipahami, sehingga menjadi rujukan utama dalam pendidikan pesantren di berbagai negara, termasuk Indonesia. Pada Bab 1, kitab ini mengulas Surah Al-Fatihah sebagai pembukaan Al-Qur’an, dengan makna-makna mendalam yang merepresentasikan keseluruhan isi kitab suci.
Makna Surah Al-Fatihah dalam Tafsir Jalalain
-
Basmalah (بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ)Jalalain menafsirkan bahwa "Bismillah" berarti "Dengan menyebut nama Allah", yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Kata "rahman" dan "rahim" menunjukkan dua bentuk kasih sayang Allah: umum kepada seluruh makhluk dan khusus kepada hamba-Nya yang beriman.
-
Alhamdulillah (ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ)Ungkapan syukur yang sempurna hanya milik Allah. Jalalain menjelaskan bahwa pujian ini meliputi seluruh bentuk kenikmatan yang diberikan Allah, baik lahir maupun batin.
-
Rabb al-‘Alamin (رَبِّ ٱلْعَٰلَمِينَ)Allah adalah Rabb (Pemelihara) seluruh alam, yang berarti mengatur dan memelihara semua ciptaan-Nya tanpa kecuali. Kata "al-‘alamin" mencakup manusia, jin, hewan, tumbuhan, dan seluruh makhluk.
-
Ar-Rahman Ar-Rahim (ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ)Kedua nama ini diulang untuk penegasan, menandakan bahwa sifat rahmat adalah ciri utama hubungan Allah dengan makhluk-Nya.
-
Maliki Yawmiddin (مَٰلِكِ يَوْمِ ٱلدِّينِ)Tafsir Jalalain menerangkan bahwa Allah adalah Penguasa Hari Pembalasan. Ini menekankan bahwa seluruh makhluk akan dimintai pertanggungjawaban atas amal mereka.
-
Iyyaka Na’budu wa Iyyaka Nasta’in (إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ)Ayat ini menegaskan keikhlasan dalam beribadah dan ketergantungan total kepada Allah. Kata “iyyaka” ditempatkan di awal untuk menunjukkan pembatasan: hanya kepada Allah saja kami menyembah dan hanya kepada-Nya kami memohon pertolongan.
-
Ihdina Ash-Shirath al-Mustaqim (ٱهْدِنَا ٱلصِّرَٰطَ ٱلْمُسْتَقِيمَ)Doa yang meminta petunjuk ke jalan yang lurus, yaitu Islam yang murni dan benar menurut syariat.
-
Shirath al-Ladzina An‘amta ‘Alayhim… (صِرَٰطَ ٱلَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ...)Maksudnya adalah jalan yang ditempuh oleh para nabi, orang-orang shalih, syuhada, dan orang yang diberi nikmat oleh Allah.
-
Ghairil Maghdubi ‘Alayhim wa Ladh-Dhallin (غَيْرِ ٱلْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا ٱلضَّآلِّينَ)Jalalain menafsirkan bahwa yang dimaksud "orang-orang yang dimurkai" adalah Yahudi, dan "orang-orang yang sesat" adalah Nasrani, karena penyimpangan mereka dari jalan kebenaran setelah mengetahui kebenaran itu.
Kesimpulan
Surah Al-Fatihah dalam Tafsir Jalalain dipahami sebagai inti ajaran Islam: pengakuan atas rububiyah (pengaturan) Allah, permohonan petunjuk, serta pembeda antara jalan yang benar dan jalan yang sesat. Tafsir Jalalain menyajikan penjelasan yang ringkas namun dalam, sangat cocok dijadikan dasar pembelajaran pemula dan lanjutan dalam ilmu tafsir.
Daftar Pustaka
-
Al-Mahalli, Jalaluddin & As-Suyuthi, Jalaluddin. Tafsir al-Jalalain. Beirut: Dar al-Kutub al-‘Ilmiyyah, 2000.
-
Tim Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an. Al-Qur’an dan Terjemahannya. Jakarta: Kemenag RI, 2019.
-
Manna’ al-Qaththan. Mabahits fi Ulum al-Qur’an. Beirut: Maktabah al-Ma’arif, 1991.
-
Wahbah az-Zuhaili. Tafsir al-Munir. Damaskus: Dar al-Fikr, 2001.
-
Syihab, Quraish. Tafsir Al-Mishbah: Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur'an. Jakarta: Lentera Hati, 2005.
Editor : Murdiyanto (Ketua BSA Trenggalek)