Pendahuluan
Ilmu merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia dalam menjalani kehidupan. Dalam Islam, menuntut ilmu tidak hanya bernilai duniawi, tetapi juga menjadi jalan menuju kemuliaan di sisi Allah SWT. Kitab Ta’limul Muta’allim Thariq at-Ta’allum karya Syekh Burhanuddin Az-Zarnuji adalah salah satu rujukan klasik yang membahas adab dan prinsip-prinsip dasar dalam menuntut ilmu. Dalam Bab 2 kitab ini, ditekankan pentingnya niat yang benar, keikhlasan, serta kesungguhan sebagai pondasi dalam proses pencarian ilmu.
Pembahasan
1. Pentingnya Niat dalam Menuntut Ilmu
Syekh Az-Zarnuji menjelaskan bahwa setiap amal sangat bergantung pada niatnya. Menuntut ilmu harus dilandasi oleh niat untuk mendapatkan ridha Allah SWT dan mengamalkan ilmu demi kebaikan umat, bukan untuk meraih kedudukan, harta, atau popularitas.
Beliau menukil hadits Nabi Muhammad SAW:
"Sesungguhnya setiap amal itu tergantung pada niatnya."
(HR. Bukhari dan Muslim)
Oleh karena itu, pelajar harus senantiasa meluruskan niatnya agar ilmu yang didapatkan bernilai ibadah.
2. Keikhlasan Sebagai Kunci Keberkahan Ilmu
Keikhlasan adalah sikap memurnikan tujuan semata-mata karena Allah SWT. Syekh Az-Zarnuji menekankan bahwa ilmu yang diperoleh dengan keikhlasan akan mendatangkan keberkahan dan manfaat, baik di dunia maupun di akhirat.
Ilmu yang diperoleh tanpa keikhlasan justru dapat menjadi petaka dan tidak membawa manfaat sebagaimana sabda Nabi SAW:
"Barang siapa menuntut ilmu untuk menyaingi ulama, mendebat orang bodoh, atau menarik perhatian manusia, maka ia di neraka."
(HR. Ibnu Majah)
3. Kesungguhan dan Ketekunan dalam Menuntut Ilmu
Dalam Bab 2 ini, Syekh Az-Zarnuji juga menekankan pentingnya mujahadah (kesungguhan) dan istiqamah (konsistensi). Tidak ada keberhasilan dalam menuntut ilmu tanpa usaha keras dan pengorbanan. Pelajar harus mampu melawan rasa malas, lelah, dan gangguan duniawi.
Syekh Az-Zarnuji memberikan motivasi dengan perkataan:
“Barang siapa yang bersungguh-sungguh, maka ia akan mendapatkan apa yang diinginkannya.”
Selain itu, beliau menyarankan agar pelajar menjaga waktu, menghindari perbuatan sia-sia, serta senantiasa berdoa kepada Allah agar dimudahkan dalam proses belajar.
Relevansi Ajaran Ta'limul Muta'allim dalam Konteks Modern
Prinsip-prinsip yang diajarkan dalam Ta’limul Muta’allim tetap relevan hingga saat ini. Di era digital dengan berbagai distraksi, pelajar modern perlu lebih menjaga niat dan keikhlasan agar tidak terjebak dalam mencari popularitas atau gelar semata. Kesungguhan dan ketekunan juga menjadi kunci untuk meraih kesuksesan dalam studi dan kehidupan profesional.
Kesimpulan
Kitab Ta’limul Muta’allim Bab 2 mengajarkan bahwa menuntut ilmu adalah ibadah yang harus dilandasi niat yang tulus, keikhlasan, dan kesungguhan. Tanpa ketiga aspek tersebut, ilmu yang diperoleh dikhawatirkan tidak membawa manfaat bahkan bisa menjadi bumerang di hadapan Allah SWT. Ajaran ini tetap relevan dan patut menjadi pedoman bagi setiap penuntut ilmu di segala zaman.
Daftar Pustaka
-
Az-Zarnuji, Burhanuddin. Ta'limul Muta'allim Thariq at-Ta'allum. Beirut: Darul Fikr, tanpa tahun.
-
Al-Bukhari, Muhammad bin Ismail. Shahih al-Bukhari. Kairo: Darul Hadits, 2004.
-
Muslim bin Hajjaj. Shahih Muslim. Riyadh: Darussalam, 2000.
-
Ibnu Majah. Sunan Ibnu Majah. Beirut: Dar al-Fikr, 1995.
Oleh : K.H. Muh. Izuddin Zakki (Pengasuh Ponpes Al-Falah Kedunglurah, Trenggalek
Editor : Murdiyanto (Ketua BSA Trenggalek)